2008/10/31

Psikologi Perkembangan I (2nd Meeting)

ψ Perkembangan => pola gerakan atau perubahan yang dimulai dari masa pembuahan hingga sepanjang siklus kehidupan.

ψ Pola gerakan => berbentuk kompleks,,sebab gerakan merupakan produk dari beberapa proses (biologi; kognitif; sosial).

ψ Proses biologi => perubahan** pada sifat fisik seseorang yang sedang berkembang.

ψ Proses kognitif => perubahan** pada pemikiran, intelegensi, & bahasa seseorang yang sedang berkembang.

ψ Proses sosial => perubahan** pada hubungan seseorang dengan orang lain, serta perubahan pada emosi dan kepribadian.

ψ Teori adalah seperangkat gagasan yang saling berkaitan untuk menerangkan data & membuat ramalan (hipotesis).

ψ Untuk membantu dalam penelitian mengenai perkembangan individu,,diperlukan teori** perkembangan (Psikoanalitik; Kognitif; Behaviorism+Social Learning; Etologi; Ekologi).

ψ Teori Psikoanalitik dikemukakan oleh Sigmund Freud & Erik H. Erikson.

ψ Teori Psikoanalitik menekankan pada pentingnya pikiran** tidak sadar anak**.

ψ Menurut Freud : “Kepribadian memiliki 3 struktur (Id; Ego; Super ego).”

ψ Id => struktur kepribadian yang terdiri atas naluri (insting) dan menjadi gudang energi psikis dari individu.

ψ Id tidak berhubungan dengan realitas & dalam keadaan tidak sadar secara total.

ψ Ego => struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realitas.

ψ Ego dapat membuat keputusan** rasional.

ψ Id + Ego = tidak ada moralitas yang membedakan antara benar atau salah.

ψ Super ego => struktur kepribadian yang menjadi badan moral kepribadian karena dapat membedakan antara benar atau salah.

ψ Freud : “Kepribadian bagai gunung es,,bagian yang tak disadari dan tak terlihat justru lebih besar ukurannya.”

ψ Mekanisme Pertahanan => metode ketidaksadaran yang dapat menekan konflik antara Id, Ego, dan Super ego.

ψ Represi => mekanisme pertahanan yang paling kuat & paling meresap.

ψ Represi menolak dorongan** Id yang tidak diinginkan di luar kesadaran & kembali ke pikiran tak sadar.

ψ Erogenous zones => bagian tubuh yang mengalami kenikmatan khusus yang sangat kuat dan memberi kualitas pada setiap tahap perkembangan.

ψ Kenikmatan khusus yang dimaksud bersumber dari :

Oral —> Anal —> Phallic —> Laten —> Genital.

ψ Tahap Oral (0-18 bulan) => kenikmatan berpusat pada mulut (mengunyah, menggigit, dll).

ψ Tahap Anal (1-3 tahun) => kenikmatan berpusat pada anus (ekskresi, higienitas, dll).

ψ Tahap Phallic (3-6 tahun) => kenikmatan berpusat pada alat kelamin dg memanipulasi diri.

ψ Dalam tahap ini,,sumber kepuasan adalah keluarga,,hal ini dapat menimbulkan Oedipus Complex (Mother Complex) pada putra & Electra Complex (Father Complex) pada putri.

ψ Akibat mengemukakan tahapan ini,,Freud dikecam oleh berbagai pihak,,termasuk pakar psikoanalitik.

ψ Tahap Laten (6 tahun - pubertas) => kenikmatan berpusat pada ketrampilan sosial & intelektual yang akan menekan minat seksualitas.

ψ Tahap Genital (pubertas - dewasa) => tahap akhir; kepuasan akan muncul dari kenikmatan seksual dengan seseorang selain keluarga sendiri.

ψ Teori Freud tersebut telah direvisi karena adanya penekanan** pada naluri seksual individu.

ψ Teori Erikson lebih menekankan Psikoanalitik dengan tahapan** Psikososial,,bukan Psikoseksual (Freud).

ψ Tahapan Psikososial pertama; Kepercayaan >< Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

=> Munculnya rasa percaya pada bayi yang menuntut perasaan nyaman secara fisik & dengan kecilnya rasa takut serta kekhawatiran akan masa depannya.

ψ Otonomi >< Rasa Malu+Keragu**an (1-3 tahun)

=> Balita yang mendapat kepercayaan, mulai menyatakan rasa mandiri secara otonomi yang bila dihambat justru akan memunculkan rasa malu & ragu**.

ψ Prakasa >< Rasa Bersalah (masa** pra sekolah)

=> Pengembangan rasa tanggung jawab pada anak akan menjadi sebuah prakasa, jika tidak, maka akan tumbuh rasa bersalah pada dirinya.

ψ Tekun >< Rendah Diri (masa** sekolah dasar)

=> Pada sekolah dasar, anak** mengarahkan energi mereka pada penguasaan pengetahuan & keterampilan intelektual, serta menghindari perasaan tidak berkompeten atau tidak produktif.

ψ Identitas >< Kebingungan Identitas (masa remaja)

=> Remaja akan dihadapkan oleh penemuan jati diri mereka yang akan membantu penjajakan pilihan** alternatif peran mereka ke depannya.

ψ Keakraban >< Keterkucilan (masa awal dewasa)

=> Pembentukan relasi dengan orang lain yang menjadi sebuah keakraban adalah wujud penemuan diri sendiri.

ψ Bangkit >< Berhenti (masa pertengahan dewasa)

=> Perasaan berguna bagi generasi muda untuk mengembangkan dan mengarahkan kehidupannya, tanpa merasa tidak melakukan apa**.

ψ Intergritas >< Kekecewaan (masa akhir dewasa)

=> Evaluasi mengenai apa saja yang telah dilakukan sepanjang hidup ini.

ψ Teori Kognitif yang penting adalah Teori Piaget dan Teori Pemrosesan Informasi.

ψ Teori Kognitif menekankan pada pentingnya pikiran** sadar anak**.

ψ Piaget : “anak** membangun kognitif mereka sendiri secara aktif dan mereka akan menyesuaikan pemikiran mereka, baik dengan asimilasi, maupun dengan akomodasi.”

ψ Asimilasi => penggabungan informasi baru ke dalam pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

ψ Akomodasi => penyesuaian diri kita dengan hadirnya informasi baru.

ψ Piaget mengembangkan empat tahapan dalam perkembangan kognitif.

ψ Tahap Sensormotor (0-2 tahun) => munculnya pemahaman dengan mengkoordinasikan pengalaman** sensoris & tindakan** motoris fisik.

ψ Tahap Pra Operasional (2-7 tahun) => individu mulai memiliki pemikiran simbolis dengan kata** dan gambar**, tapi belum bisa melaksanakan ‘operasi’.

ψ Operasi yang dimaksud Piaget adalah tindakan mental yang diinternalisasikan dan memungkinkan anak** melakukan secara mental, apa yang belum mereka lakukan secara fisik.

ψ Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) => individu mulai melakukan operasi dengan penalaran logis yang menggeser pemikiran intuitif dan akan diterapkan secara spesifik atau konkret.

ψ Tahap Operasional Formal (11-15 tahun) => individu telah melampaui dunia nyata dengan pengalaman** konkret dan berpikir secara abstrak serta lebih logis.

ψ Teori Pemrosesan Informasi => pendekatan mengenai cara individu memproses informasi tentang dunia mereka.

ψ Kognisi bermula saat persepsi dan proses sensor menangkap informasi yang akan disimpan, disebarkan serta diperoleh kembali dalam proses memori.

ψ Teori Behaviorism dari Skinner serta Social Learning dari Bandura sama** mempelajari perkembangan individu melalui perilaku yang diamati dan dipelajari melalui pengalaman dengan lingkungan.

ψ Behaviorism => studi ilmiah tentang respon perilaku yang dapat diamati & determinan lingkungannya. Oleh karena itu, pengalaman yang disusun ulang dapat mengubah perkembangan individu.

ψ Social Learning => pandangan mengenai perilaku, kognisi, dan lingkungan sebagai faktor kunci dalam perkembangan individu. Faktor** kunci tersebut saling memberikan pengaruh timbal-balik.

ψ Kedua hal ini berfokus pada proses penjelasan perkembangan anak dengan adanya pengaruh dari faktor** sosial dan kognitif.

ψ Teori Etologi yang dikembangkan Lorenz menekankan bahwa faktor biologis yang terkait dengan evolusi sangat mempengaruhi perilaku individu dan ditandai oleh adanya periode penting.

ψ Periode penting => periode tertentu yang sangat dini dalam perkembangan dan akan memunculkan perilaku tertentu secara optimal.

ψ Lorenz pun tak lupa memperkenalkan proses imprinting yang merupakan konsep etologis untuk belajar dengan cepat&alami dalam suatu periode waktu yang kritis.

ψ Teori Ekologi yang dibawa oleh Bronfenbrenner merupakan pandangan sosiokultural yang melibatkan interaksi dalam lima sistem lingkungan yang ada.

ψ Mikrosistem => seting tempat individu hidup dan berinteraksi secara langsung dengan agen** sosial di sekitarnya (keluarga, teman, guru, dll).

ψ Mesosistem => terdiri dari beberapa mikrosistem yang dikenal individu.

ψ Eksosistem => di sini individu tak punya peran aktif, karena hanya melibatkan pengalaman** dalam seting sosial lainnya.

ψ Makrosistem => tempat berkembangnya kebudayaan milik individu.

ψ Kronosistem => pemulaan peristiwa** lingkungan, transisi sepanjang siklus hidup, dan keadaan** sosiohistoris.

ψ Prinsip perkembangan adalah fakta** dasar mengenai perkembangan. Ada 10 fakta dasar tentang perkembangan.

ψ Pertama => Perkembangan tentang perubahan dan tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.

ψ Kedua => Perkembangan awal yang dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman itu lebih penting daripada perkembangan lanjutan.

ψ Ketiga => Interaksi kematangan menimbulkan sebuah perkembangan dan batas ** perkembangan ditentukan dengan cara belajar bersama kematangan tersebut.

ψ Keempat => Pola perkembangan dapat diramalkan, meski begitu kecepatan perkembangan individu berbeda tergantung faktor lingkungan pra natal & pasca natal.

ψ Kelima => Pola perkembangan memiliki karakteristik tertentu.

ψ Keenam => Variasi perkembangan individu dikarenakan pengaruh bawaan serta pengaruh lingkungan.

ψ Ketujuh => Pola perkembangan memiliki periode (pra natal - neo natal - pasca natalbayi - awal kanak** - akhir kanak** - pubertas - awal dewasa - pertengahan dewasa - akhir dewasa).

ψ Kedelapan => Setiap periode perkembangan menanamkan sebuah harapan dari segi sosial.

ψ Kesembilan => Setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinan buruk yang dapat mengubah pola perkembangan individu.

ψ Kesepuluh => Variasi kebahagiaan terdapat di setiap periode perkembangan.

ψ Dalam penelitian tentang perkembangan memiliki aspek** yang akan diukur di setiap periodenya. Ada 4 aspek yang akan diukur.

ψ Aspek Fisik => Dalam perkembangan individu terjadi perubahan** pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, serta kematangan organ seksual & fungsi reproduksi.

ψ Aspek Kognitif => Dalam perkembangan individu terjadi perubahan** kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Hal tersebut ditandai dengan adanya interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi.

ψ Aspek Kepribadian => Dalam perkembangan individu terjadi perubahan** cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik. Salah satu pertanda berkembangnya kepribadian individu adalah pencarian identitas diri atau proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup

ψ Aspek Sosial => Dalam perkembangan individu terjadi perubahan** dalam hubungan dengan orang lain. Sebagai contoh adalah perubahan ruang lingkup pergaulan di setiap periode perkembangan.

ψ Metode adalah pendekatan untuk menemukan informasi yang akurat mengenai hal** tertentu dengan langkah** tertentu (mengidentifikasi & menganalisis masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, serta merevisi teori).

ψ Metode yang digunakan untuk meneliti perkembangan individu ada 8 macam.

ψ Pengukuran => menggunakan aspek** yang tersedia sebagai tolak ukur. Hal ini sangat berpengaruh pada metode** lainnya.

ψ Pengamatan => secara efektif & sistematis, bukan sekedar melihat, tapi mengendalikan faktor** tertentu yang menentukan perilaku individu (pengamatan laboratorium), bisa juga tidak mengendalikan faktor** tersebut (pengamatan alamiah).

ψ Wawancara&Kuesioner => penting untuk mengukur persepsi dan sikap individu. Inilah cara tercepat untuk memperoleh informasi. Walau sama** terstruktur, tapi beda. Wawancara itu menanyakan via audio, sedangkan Kuesioner itu bertanya melalui hitam di atas putih (soal** dikertas).

ψ Studi Kasus => memberi pandangan mendalam atas individu. Metode ini sering digunakan oleh psikolog klinis saat aspek** kehidupan yang unik dari individu tak dapat diduplikasi.

ψ Tes Terstandar => dirancang untuk mengukur karakteristik individu dalam kaitan dengan sekelompok individu sejenis. Ciri** tes ini adalah dengan menjumlahkan semua skor individu untuk menghasilkan pencerminan individu tersebut atau membandingkan skor individu dengan skor kelompok sejenis.

ψ Lintas Budaya&Etnis => fokus terhadap hakekat pikiran & perilaku yang bersifat budaya universal (pendekatan emic) serta budaya spesifik (pendekatan etis).

ψ Fisiologis&Studi Binatang => memberikan informasi tentang landasan biologis sebuah perilaku. Karena meneliti tentang keadaan fisik individu, maka diperlukan binatang sebagai kelinci percobaan yang dapat dikontrol dalam penelitian.

ψ Multi pengukuran,sumber&konteks => Metode yang mengadopsi beberapa metode sekaligus untuk menemukan sebuah penilaian tentang perkembangan yang lebih komprehensif & valid.

ψ Orientasi Teoretis Eklektis => pendekatan teoretis ini tidak hanya memakai sebuah teori dari sekian banyak teori yang ada, melainkan mencari unsur** yang dianggap terbaik dari setiap teori tersebut.

No comments: